Jumat, 28 September 2012
Download e-Book Ekonomi Syariah
Marketing Mix
Download Cerita Rakyat Indonesia
cocok dijadikan bahan cerita bagi anak-anak santri TPA/TKA
(Format File Chm)
Ikhlas
عَنْ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ أَبِيْ حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ : إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى . فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُوْلِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ . رواه إماما المحدثين أبو عبد الله محمد بن إسماعيل بن إبراهيم بن المغيرة بن بردزبة البخاري وابو الحسين مسلم بن الحجاج بن مسلم القشيري النيسابوري في صحيحيهما اللذين هما أصح الكتب المصنفة
Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khattab
radhiallahuanhu, dia berkata, "Saya mendengar Rasulullah shallahu`alaihi wa
sallam bersabda: Sesungguhnya setiap perbuatan
tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa
yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka
hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya
karena menginginkan kehidupan yang layak di dunia atau karena wanita yang ingin
dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan.
[Riwayat dua imam hadits, Abu Abdullah
Muhammad bin Isma’il bin
Ibrahim bin Al Mughirah bin Bardizbah Al Bukhari dan Abu Al Husain, Muslim bin
Al Hajjaj bin Muslim Al Qusyairi An Naisaaburi di dalam dua kitab Shahih, yang
merupakan kitab yang paling shahih yang pernah dikarang]
Kamis, 27 September 2012
Iman Islam dan Ihsan
عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَيْضاً قَالَ : بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيْدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيْدُ سَوَادِ الشَّعْرِ، لاَ يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ، وَلاَ يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ، حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم فَأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ وَقَالَ: يَا مُحَمَّد أَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِسْلاَمِ، فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : اْلإِسِلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ وَتُقِيْمَ الصَّلاَةَ وَتُؤْتِيَ الزَّكاَةَ وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً قَالَ : صَدَقْتَ، فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْأَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ، قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِيْمَانِ قَالَ : أَنْ تُؤْمِنَ بِاللهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ. قَالَ صَدَقْتَ، قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنِ اْلإِحْسَانِ، قَالَ: أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ . قَالَ: فَأَخْبِرْنِي عَنِ السَّاعَةِ، قَالَ: مَا الْمَسْؤُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ. قَالَ فَأَخْبِرْنِي عَنْ أَمَارَاتِهَا، قَالَ أَنْ تَلِدَ اْلأَمَةُ رَبَّتَهَا وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُوْنَ فِي الْبُنْيَانِ، ثُمَّ انْطَلَقَ فَلَبِثْتُ مَلِيًّا، ثُمَّ قَالَ : يَا عُمَرَ أَتَدْرِي مَنِ السَّائِلِ ؟ قُلْتُ : اللهُ وَرَسُوْلُهُ أَعْلَمَ . قَالَ فَإِنَّهُ جِبْرِيْلُ أَتـَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِيْنَكُمْ . رواه مسلم
Dari Umar radhiyallahu `anhu juga dia berkata : Ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun di antara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian dia duduk di hadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya (Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam) seraya berkata, “ Ya Muhammad, beritahukan aku tentang Islam?”, Maka bersabdalah Rasulullah shallallahu`alaihi wa sallam: “ Islam adalah engkau bersaksi bahwa tidak ada ilah (tuhan yang disembah) selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, engkau mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan dan pergi haji jika mampu “, kemudian dia berkata, “ anda benar “. Kami semua heran, dia yang bertanya dia pula yang membenarkan. Kemudian dia bertanya lagi: “ Beritahukan aku tentang Iman “. Lalu beliau bersabda, “ Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun yang buruk “, kemudia dia berkata, “ anda benar“. Kemudian dia berkata lagi: “ Beritahukan aku tentang ihsan “. Lalu beliau bersabda, “ Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak melihatnya maka Dia melihat engkau” . Kemudian dia berkata, “ Beritahukan aku tentang hari kiamat (kapan kejadiannya)”. Beliau bersabda,“ Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya ". Dia berkata,“ Beritahukan aku tentang tanda-tandanya “, beliau bersabda, “ Jika seorang hamba melahirkan tuannya dan jika engkau melihat seorang bertelanjang kaki dan dada, miskin lagi penggembala domba, (kemudian) berlomba-lomba meninggikan bangunannya “, kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah shallahu`alaihi wa sallam) bertanya,“ Tahukah engkau siapa yang bertanya ?”. Aku berkata,“ Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui “. Beliau bersabda,“ Dia adalah Jibril yang datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian “. [HR. Muslim]
Rabu, 26 September 2012
Buku Panduan Ustadz/ah TPA
DAFTAR ISI
· Bacaan Sholat ...................................................................................... 2
· Rukun Iman
o Iman kepada Allah ..................................................................... 6
o Iman kepada Malaikat ............................................................... 8
o Iman kepada Kitab-kitab Allah ................................................... 11
o Iman kepada Para Nabi dan Rasul .............................................. 13
o Iman kepada Hari Akhir ............................................................. 14
o Iman kepada Takdir ................................................................... 18
· Rukun Islam
o Syahadat .................................................................................... 19
o Sholat ......................................................................................... 20
o Puasa ......................................................................................... 25
o Zakat .......................................................................................... 26
o Haji ............................................................................................. 27
· Hafalan Surat-surat .............................................................................. 28
· Hafalan Doa-doa .................................................................................. 35
download e-book lengkapnya disini
Khutbah Jum'at "BAGAIMANA ALLAH MENCINTAI HAMBANYA "
BAGAIMANA ALLAH MENCINTAI HAMBANYA
Marhadi Muhayar, Lc., M.A.
Siapakah Wali atau kekasih Allah itu?
Lalu Allah melanjutkan firman-Nya dalam Hadis Qudsi tadi:
Di saat kita bisa memadukan atau mengerjakan antara amalan-amalan yang wajib dan sunnah, maka di saat itulah seorang manusia menjadi lebih istimewa di hadapan Allah SWT. Namun yang perlu untuk selalu kita ingat adalah, bahwa ibadah itu bukan hanya sebatas kepada Allah, terlebih kepada makhluk-Nya di dlam berbuat baik. Dan mesti pula harus dilandasi dengan keimanan dan keikhlasan dalam mengerjakannya. Tanpa keimanan dan keikhlasan, maka semua itu akan hampa, tiada artinya.
“Jika telah lewat tengah malam atau sepertiga malam yang akhir, Allah Yang Maha Mulia dan Agung turun kelangit yang paling rendah (langit dunia), lalu berkata: Adakah orang yang meminta kepada-Ku saat ini, pasti akan aku beri, adakah orang yang memohon ampun, pasti aku ampuni, adakah orang yang bertaubat, pasti aku berikan taubat-Ku, adakah orang yang memerlukan-Ku, pasti akan aku penuhi.” Dan itu terjadi setiap malam hingga terbit fajar”. (HR. Bukhari).
Marhadi Muhayar, Lc., M.A.
Khutbah Pertama
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ
وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَسْتَهْدِيْهِ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا
وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ
يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ
أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ
عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنِ اهْتَدَى بِهُدَاهُ إِلَى يَوْمِ
الْقِيَامَةِ
يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ
تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا
اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ
وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ
فَوْزًا عَظِيْمًا. أَمَّابَعْدُ؛
Hadirin jamaah sidang Jum’at yang
dimuliakan oleh Allah SWT!
Tidak
bosan bagi saya untuk selalu berwasiat, baik bagi diri saya maupun bagi hadirin
sekalian, agar kita selalu meningkatkan kwalitas iman dan taqwa kita, karena
iman dan taqwa adalah sebaik-baik bekal di dalam meraih kebahagian hidup di
dunia maupun akhirat.
Pada kesempatan sholat Jumat kali ini, insya Allah saya akan
menyampaikan sebuah materi tentang cinta.
Sebagaimana kita tahu, sangat banyak buku-buku agama bertebaran, entah itu di perpustakaan, toko-toko, atau rak-rak buku, mengajarkan kita bagaimana kiat dan cara kita mencintai Allah. Semuanya berbicara tentang bagaimana cara kita mencintai Allah, atau bagaimana seorang hamba berusaha untuk mencintai tuhannya Yang Maha Tinggi? Jika ada seorang rakyat jelata yang menghormati rajanya yang besar dan agung, itu merupakan hal yang biasa dan tidak aneh! Tapi coba kita lihat, kalau ada orang yang derajatnya lebih tinggi mencintai orang yang martabatnya lebih rendah, itu adalah hal yang langka!
Sebagaimana kita tahu, sangat banyak buku-buku agama bertebaran, entah itu di perpustakaan, toko-toko, atau rak-rak buku, mengajarkan kita bagaimana kiat dan cara kita mencintai Allah. Semuanya berbicara tentang bagaimana cara kita mencintai Allah, atau bagaimana seorang hamba berusaha untuk mencintai tuhannya Yang Maha Tinggi? Jika ada seorang rakyat jelata yang menghormati rajanya yang besar dan agung, itu merupakan hal yang biasa dan tidak aneh! Tapi coba kita lihat, kalau ada orang yang derajatnya lebih tinggi mencintai orang yang martabatnya lebih rendah, itu adalah hal yang langka!
Karenanya pada kesempatan kali ini,
saya ingin menyampaikan hal yang agak berbeda barangkali, yaitu bagaimana Allah
mencintai hambanya? Mungkin seseorang bertanya atau merasa aneh, mungkinkah
Allah SWT sebagai tuhan yang maha agung dan tinggi mau mencintai kita yang
hanya sebagai seorang makhluk?
Hadirin sekalian... ternyata Allah sangat mencintai manusia!
Hadirin sekalian... ternyata Allah sangat mencintai manusia!
Lalu apa sih istimewanya, kalau Allah mencintai kita? Dalam
sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Abu Hurairah r.a:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إِنَّ اللَّهَ
إِذَا أَحَبَّ عَبْدًا دَعَا جِبْرِيلَ فَقَالَ إِنِّي أُحِبُّ فُلَانًا
فَأَحِبَّهُ فَيُحِبُّهُ جِبْرِيلُ ثُمَّ يُنَادِي فِي السَّمَاءِ فَيَقُولُ إِنَّ
اللَّهَ يُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبُّوهُ فَيُحِبُّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ ثُمَّ
يُوضَعُ لَهُ الْقَبُولُ فِي الْأَرْض
(رواه البخاري)
Rasulullah
Saw bersabda: Sesungguhnya Allah SWT jika mencintai seorang hamba, maka Dia
memanggil malaikat Jibril dan berkata: “Wahai Jibril, aku mencintai orang ini
maka cintailah dia!” Maka Jibrilpun mencintainya, lalu Jibril mengumumkannya
kepada seluruh penduduk langit dan berkata: “Wahai penduduk langit,
sesungguhnya Allah mencintai orang ini, maka cintai pulalah dia oleh kalian
semua, maka seluruh penduduk langit pun mencintainya. Kemudian orang itu pun
dicintai oleh segenap makhluk Allah di muka bumi ini.” (HR. Bukhari)
Masya Allah! Lihatlah cinta Allah... bagaiamana Allah
mengumumkan cintanya kepada sekalian makhluknya?
Hadirin... marilah kita selami makna hadis ini... bagaimana Allah mencintai seseorang? Pernahkah terbetik dalam hati kita, jika ada salah seorang yang hadir di majelis mulia ini termasuk kepada orang-orang yang dicintai Allah?
Hadirin... marilah kita selami makna hadis ini... bagaimana Allah mencintai seseorang? Pernahkah terbetik dalam hati kita, jika ada salah seorang yang hadir di majelis mulia ini termasuk kepada orang-orang yang dicintai Allah?
Ketika Allah SWT mencintai hambanya, Allah yang maha tinggi
tidak hanya cukup mengatakan aku cinta kepada orang ini! Tapi Allah umumkan
kepada seluruh penjuru makhluk-Nya! Apa kata Allah dalam hadis tadi?
"إِنِّي أُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبَّهُ فَيُحِبُّهُ جِبْرِيلُ ثُمَّ يُنَادِي
فِي السَّمَاءِ"
“Wahai Jibril, aku mencintai orang ini maka cintailah dia, lalu jibril pun
mengumumkannya kepada seluruh makhluk di langit!”
فَيَقُولُ (جبريل): إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبُّوهُ فَيُحِبُّهُ
أَهْلُ السَّمَاءِ ثُمَّ يُوضَعُ لَهُ الْقَبُولُ فِي الْأَرْضِ.
Maka
Jibril pun mengumumkan kepada seluruh penduduk langit, para malaikat, para
nabi, para wali Allah dari kalangan jin dan manusia, “Sesungguhnya Allah telah
mencintai orang ini, maka cintai pulalah dia oleh kalian semua! Kemudian orang
itu pun menjadi dicintai segenap makhluk Allah di muka bumi ini.”
Jika seseorang telah dicintai oleh
Allah, maka hidup ini terasa tenang, damai, dan tentram penuh kasih sayang, perlindungan dan rahmat-Nya Ta’ala. Apa yang diminta akan diberi, apa yang diinginkan akan terkabul. Segala kebutuhannya akan dipenuhi, dan diakhirat mendapatkan ridho dan perlindungan-Nya dari siksa api neraka. Enak ga’ jadi orang kaya gini? Pasti doong...
Dalam sebuah Hadis Qudsi Allah SWT berfirman:
Dalam sebuah Hadis Qudsi Allah SWT berfirman:
“من عاد لي وليا فقد آذنته بالحرب”
“Orang yang telah menjadi kekasih-Ku, maka aku akan selalu siap membantunya”
Siapakah Wali atau kekasih Allah itu?
"اَلاَ إنَّ أولياء الله لا خوف عليهم ولا هم يحزنون الذين آمنوا وكانوا
يتقون"
“Ketahuilah sesungguhnya para waliyullah tidak merasa takut dan sedih, mereka
adalah orang-orang yang beriman dan selalu bertaqwa”.
Lalu Allah melanjutkan firman-Nya dalam Hadis Qudsi tadi:
"وما تَقَرَّبَ إليَّ عبدي بشيئ أَحَبَّ إليَّ مما افترضتُهُ عليه ولا يزال
عبدي يتقرَّبُ اليَّ بالنوافلَ حَتَّي أحبَّه فإذا أحببتُهُ كنتُ سمعَه الذي يسمع
به وبصره الذي يُبْصِرُ به ويَدَهُ التي يَبطِش بها ورجلَه التي يَمشِي بها ولإن
سألنيْ لأُعطينَّه ولإنِ استعاذَ بيْ لأُعيذنَّه."
Allah
SWT berfirman, “Tidak seorangpun hamba mendekatkan diri kepada-Ku dengan
sesuatu yang paling aku cintai, melainkan dengan apa yang telah aku wajibkan
kepadanya. Hambaku adalah orang yang selalu mengerjakan ibadah-ibadah nawafil
(amalan-amalan sunnah) sehingga aku mencintainya. Ketika aku telah
mencintainya, maka akulah yang akan menjadi telinga yang dia gunakan untuk
mendengar, mata yang dia gunakan untuk melihat, tangan yang dia gunakan untuk
memukul, kaki yang dia gunakan untuk berjalan. Jika dia meminta kepada-Ku,
pasti aku berikan, dan jika dia butuh perlindungan-Ku, pasti aku lindungi.”
Melalui Hadis Qudsi ini, kita bisa
memahami bahwa seorang hamba yang sangat istimewa di hadapan Allah SWT adalah
seorang hamba yang mampu memadukan antara suatu kewajiban (fara`idh) dengan
amalan sunnah (nawafil) . Tidak ada artinya amalan sunnah, atau ibadah-ibadah
yang sifatnya sekunder di saat hal-hal yang lebih wajib ditinggalkan. Kita
mengerjakan sholat sunnah Dhuha atau shalat Qobliyah dan Ba’diyah misalkan,
tetapi harus juga dengan tidak meninggalkan kewajiban sholat yang lima waktu yang fardhu.
Kita menunaikan haji ke Baitullah untuk yang ke sekian kalinya, tetapi juga
harus dengan melihat apakah orang-orang miskin disekeliling kita sudah
tercukupi semua. Jangan sampai kita selalu melaksanakan ibadah sunnah yang
dianjurkan oleh baginda Rasulullah Saw, tetapi kita tidak menjaga tali
silaturrahmi yang wajib.
Di saat kita bisa memadukan atau mengerjakan antara amalan-amalan yang wajib dan sunnah, maka di saat itulah seorang manusia menjadi lebih istimewa di hadapan Allah SWT. Namun yang perlu untuk selalu kita ingat adalah, bahwa ibadah itu bukan hanya sebatas kepada Allah, terlebih kepada makhluk-Nya di dlam berbuat baik. Dan mesti pula harus dilandasi dengan keimanan dan keikhlasan dalam mengerjakannya. Tanpa keimanan dan keikhlasan, maka semua itu akan hampa, tiada artinya.
Berkaitan dengan betapa Allah SWT sangat mencintai kita
manusia sebagai hambanya, ada sebuah hadis yang sering kita dengar yang
diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Abu Hurairah r.a :
"فَإِذَا مَضَى ثُلُثُ اللَّيْلِ أَوْ نِصْفُ اللَّيْلِ نَزَلَ إِلَى
السَّمَاءِ الدُّنْيَا جَلَّ وَعَزَّ فَقَالَ هَلْ مِنْ سَائِلٍ فَأُعْطِيَهُ هَلْ
مِنْ مُسْتَغْفِرٍ فَأَغْفِرَ لَهُ هَلْ مِنْ تَائِبٍ فَأَتُوبَ عَلَيْهِ هَلْ
مِنْ دَاعٍ فَأُجِيبَه، وذلك في
كُلِّ لَيْلَةٍ حَتَّى يَطْلُعَ الْفَجْرُ."
(رواه البخاري)
“Jika telah lewat tengah malam atau sepertiga malam yang akhir, Allah Yang Maha Mulia dan Agung turun kelangit yang paling rendah (langit dunia), lalu berkata: Adakah orang yang meminta kepada-Ku saat ini, pasti akan aku beri, adakah orang yang memohon ampun, pasti aku ampuni, adakah orang yang bertaubat, pasti aku berikan taubat-Ku, adakah orang yang memerlukan-Ku, pasti akan aku penuhi.” Dan itu terjadi setiap malam hingga terbit fajar”. (HR. Bukhari).
Hadirin sidang Jumat yang dimuliakan oleh Allah SWT…
“فسوف يأتي اللهُ بقومٍ يحبهم ويحبونه”
“Maka Allah SWT akan mendatangkan suatu kaum yang Allah cintai dan merekapun mencintai Allah”
Terakhir, Rasulullah SAW bersabda:
Oleh
karena itu, alangkah baiknya jika kita menyembah, tunduk dan patuh kepada Allah
SWT hanya atas dasar cinta kita kepada-Nya, bukan dilandasi oleh rasa takut
atas murka dan siksanya, walaupun hal itu juga tidak buruk. Karena Allah juga
sangat mencintai kita, bahkan dalam banyak ayat Alquran selalu diawali dengan
kasih sayany-Nya terlebih dahulu, seperti firmannya:
“فسوف يأتي اللهُ بقومٍ يحبهم ويحبونه”
“Maka Allah SWT akan mendatangkan suatu kaum yang Allah cintai dan merekapun mencintai Allah”
Terakhir, Rasulullah SAW bersabda:
"سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ
الْإِمَامُ الْعَادِلُ وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ رَبِّهِ وَرَجُلٌ قَلْبُهُ
مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ اجْتَمَعَا
عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ
وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى لَا
تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا
فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ"
(متفق عليه).
“Ada
tujuh golongan yang akan dilindungi Allah dalam lindungan-Nya pada hari tidak
ada perlindungan selain perlindungan-Nya: Imam yang adil, pemuda yang rajin
beribadah, seorang yang hatinya selalu terpaut dengan masjid, dua orang yang
saling mencintai, bertemu dan berpisah hanya karena Allah, seorang laki-laki
yang diajak oleh seorang perempuan terhormat dan cantik, lalu ia berkata aku
takut kepada Allah, seorang yang menyembunyikan sedekahnya tidak ingin dilihat
orang, dan seorang yang mengingat Allah dalam keheningan hingga menitikkan
airmata.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ
الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ
الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ
وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ
الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Minggu, 23 September 2012
Panitia Idul Adha 1432 H
SUSUNAN PANITIA IDUL QURBAN
1432 H/2011 M
MASJID JAMI’ SAGAN
1.
Penanggung Jawab dan Penasehat
:
a.
Bpk. Lasdin Wlas, SH
b.
Bpk. Drs. H. Haryadi
c.
Bpk. Ir. H. Nuk Prasetyo
2.
Ketua :
I :
Bpk. Mahdum
II : Bpk. H. Prapto Suwarno
3.
Sekretaris
:
a.
Sdr. Ilham Jaiz
b.
Sdr. Afrisal Fatah
4.
Bendahara
:
a.
Bpk. H. Untung Sudjati
b.
Sdri. Dra. Sri Amiasih
5.
Bidang Usaha :
Ketua :
H. Untung Sudjati
Anggota
1. Bpk. H. Suwardi Hadi
2.
Bpk. H. Prapto Suwarno
3.
Bpk. Mahdum
4.
Ibu. Dra. Sri Amiasih
5.
Bpk. H. Sardiman
6.
Bidang Penyembelihan :
Koord : H. Suwardi Hadi
Anggota
1.
Bpk. Mahdum
2.
Bpk. Kuswan
3.
Bpk. Edi Suseno (Didit)
4.
Bpk. H. Prapto Suwarno
7.
Bidang Upacara & Pembacaan
Do’a
Koord : H. Prapto Suwarno
Anggota : Andi
Triawan
8.
Bidang Pencacahan &
Penimbangan :
Ketua : H.
Sardiman
Anggota
1.
Bpk. Makdum
2.
Bpk. H. Prapto S.
3.
Bpk. Suranto
4.
Bpk. Lilik Siswanto
5.
Bpk. Mugiyono
6.
Bpk. Edi Haryono
7.
Bpk. Eko Santoso
8.
Bpk. Wakidi
9.
Bpk. Tulus
10. Bpk. Sugeng H.
11. Bpk. Agus (irung)
12. Bpk. Wihantoro
13. Bpk. Jumroni
14. Bpk. Suhar
15. Bpk. Sumadi
16. Bpk. Supriyanto
17. Bpk. Sastrowiyono
18. Bpk. Jilam
19. Bpk. Sugino
20. Bpk. Suwartoyo
21. Bpk. Suparno
22. Bpk. Yuli Budi R.
23. Bpk. Subroto
24. Bpk. Wagiman
25. Bpk. Kuswan
26. Bpk. Bandiyo
27. Bpk. Pandowo
28. Bpk. Setiadi
29. Bpk. Sukidi
30. Bpk.Jumangin
31. Bpk. Edi Suseno (Didit)
32. Bpk. Parjiman
33. Bpk. Haryadi H.P
34. Sdr. Antok (P. Wardi)
35. Sdr. Rahmat Setiabudi
36. Ibu. Hj. Hadi Djasmo
37. Ibu. Hj. Prapto Suwarno
38. Ibu. Daliyah
39. Ibu. Slamet Parjiah
40. Ibu. Sutinah
41. Ibu. Kusmiyati
42. Ibu. Nani
43. Ibu. Minten
44. Ibu. Sri harun
45. Ibu. Tami
46. Ibu. Jiman
47. Ibu. Sukijo
9.
Bidang Perlengkapan :
Ketua : Jiman
Anggota :
1.
Jumroni
2.
Bpk. Sukijo
3.
Bpk. Jumanto
4.
Bpk. Praptono
10. Bidang Distribusi
Ketua : A.
Thonthowi Jauhari
Anggota
1.
Bpk. Moch. Slamet
2.
Bpk. Setiadi
3.
Bpk. Supri
4. Sdr.
Fauzi
5.
Ibu. Erni Yusniar. S
6.
Sdr. Suwarto
7.
Sdr. Rahmat Setiabudi
8. Sdr.
Bagyo
9.
Sdr. Toni Agung
10. Sdr. Dian
11. Ibu. Dra. Sri Amiasih
11. Bidang Penerimaan, dan Pemeliharaan Hewan
Ketua : A.
Thonthowi Jauhari
Anggota
1.
Bpk. Pandowo
2.
Sdr. Afrisal Fatah
3. Bpk.
Wihantoro
4.
Sdr. Ilham Jaiz
5.
Bpk. Edi Haryono
6. Sdr. Toni
Agung
7.
Sdr. Bandiyo
12. Bidang Konsumsi
Ketua : Hj.
Prapti Mulatsih
Anggota
1.
Ibu. Hj. Untung S
2.
Ibu. Hj. Mursidah Amin Widodo
3.
Ibu. Hj. Sri Murti
4.
Ibu. Slamet
5.
Ibu. Yanti
6. Ibu. Suwardi
Hadi
7.
Ibu. Rukinah
8.
Ibu. Boniyem
9.
Ibu. Sri Mahdum
10. Ibu. Kuspartini
11. Ibu. Sartinem/ Man
12. Ibu. Erni
Yusniar
13. Ibu. Surono
14. Ibu. Rukmi Saeno
15. Ibu. Hj. Kotot S.
16. Ibu. Hj. Arnani
13. Bidang Hubungan Masyarakat
Ketua : Subroto
Anggota
1.
Bpk, Guntoro
2.
Bpk. Eko Santoso
3.
Bpk. Bonadi
4.
Sdr. Toni Agung
14. Bidang Ibadah
Ketua :
Ahmadi
a.
Bidang Shalat Idul Adha : Bpk.
H. Suwardi Hadi
b.
Bidang Takbiran : Ust/ah TPA Masjid Jami’ sagan
15. Bidang Pencucian Jeroan
Ketua : Bpk.
Wagiman
Anggota:
1.
Bpk. Jilam
2.
Bpk. Sukijo
3.
Bpk. Eko Santoso
4.
Bpk. Subroto
5. Bpk. Yuli Budi Riyanto
6.
Bpk. Sastrowiyono
7.
Bpk. Andi (CT)
8.
Bpk. Bonadi
9.
Bpk.
10. Bpk.
16. Bidang Kebersihan & Kerja Bakti
Koordinator : Bpk. H. Prapto Suwarno
Anggota : Seluruh Panitia Lapangan
Langganan:
Postingan (Atom)